Seorang mahasiswa doktor pangan di IPB, Hery Winarsi, telah menemuka khasiat minuman tradisional berbahan baku kedelai terhadap perlambatan menopause pada wanita. Menopause merupakan perubahan yang paling nyata pada wanita yang memasuki akhir masa reproduksi serta masa tua. Umumnya menopause terjadi pada wanita berusia 48-50 tahun. Pada masa ini terjadi perdarahan fisiologis yang terakhir. Fase ini masih dikendalikan ovarium. Ovarium mengalami penurunan fungsi dan ukuran sehingga hormon estrogen dan progesteron yan gdiihasilkan secara siklik mulai menurun. Akibatnya, fase ini memengaruhi kelancaran haid. Gejala menopause dapat berupa semburan panas dari dada hingga wajah, keringatan di malam hari, rasa cemas, penurunan daya ingat, susah tidur, mudah capek, dan sering buang air kecil.
Minuman yang terbuat dari bahan kedelai kaya akan isoflavon dan Zn. Menurut Heri, struktur molekul kedelai mirip dengan estrogen endogen sehingga isoflavon mampu berikatan dengan reseptor estrogen. Pada akhirnya, isoflavon dapat menggantikan fungsi estrogen. Oleh karena fungsi dan nilai ekonomis miinuman berbahan dasr kedelai tersebut cukup rendah, minuman ini sangat bagus untuk menghindarkan diri dari menopause.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar